Sepekan setelah bursa transfer musim panas resmi di tutup, perpindahan  pemain dari satu klub ke klub lainnya pun berhenti sudah. Ada sebagian  klub yang puas dengan hasil di lantai transfer karena mendapatkan para  pemain incarannya, tapi tidak sedikit klub yang menutup bursa transfer  dengan kekecewaan karena tidak mampu mendapatkan pemain sesuai dengan  kebutuhan tim. Salah satu klub tersebut adalah Liverpool yang tidak  mampu mendatangkan penyerang pengganti setelah melepas Andy Carrol ke  West Ham United.
Berbicara mengenai transfer tentu menarik untuk di tunggu bagaimana aksi  para pemain baru di klub terkini mereka. Apakah akan meraih kesuksesan  atau justru menjadi penyakitan di klub barunya tersebut. Khusus mengenai  kondisi ini, Stadion Sepak Bola secara khusus membahasnya untuk Anda.  Adapun transfer yang di bahas pada kesempatan kali ini adalah transfer  yang terjadi di tiga liga elit di benua bire, yakni La Liga, EPL, dan  Liga Italia. Berikut adalah prediksi mengenai transfer terbaik dan  terburuk tersebut.
LA LIGA - Spanyol-
Calon terbaik :
Luka Modric (Real Madrid)
Eks gelandang Tottenham Hotspurs ini kan memberi warna tersendiri bagi  Los Blancos. Syaratnya hanya satu, sang pelatih Jose Mourinho memberinya  banyak kesempatan bermain.
Jordi Alba (Barcelona)
Di era kepelatihan sebelumnya di tangan Pep Guardiola, Barcelona kurang  memiliki kecepatan di sisi kiri untuk mengimbangi Dani Alves di sisi  kanan. Jordi Alba akan menutupi nilai minus tersebut.
Diego Lopez (Sevilla)
Sevilla seperti mendapatkan durian runtuh ketika memboyong Diego Lopez,  yang memilih hengkang dari klubnya Villarreal yang mengalami degradasi.  Sang kiper setidaknya melakukan 120  penyelamatan setiap musimnya selama  tiga musim terakhir.
Wakaso Mubarak (Espanyol)
Pelatih Espanyol, Mauricio Pochettino, memiliki insting yang bagus  mengenai bakat terpendam yang di miliki oleh pemain muda. Ketika ia  menginginkan Wakaso Mubarak, tentu terdapat hal yang spesial di dalam  diri sang gelandang berusia 22 tahun yang berasal dari Ghana ini.
Calon terburuk :
Nelson Valdez (Valencia)
Meski hanya pindah dengan status pinjaman ke Valencia, Nelson Valdez  akan menjadi sebuah kesia-siaan bagi Valencia. Eks penyerang Hercules  ini di perkirakan akan kesulitan mengambil tempat sebagai penyerang  utama dari tangan Roberto Soldado.
Joan Capdevila (Espanyol)
Di usia 34 tahun, Joan Capdevila jelas bukan seorang bek kiri seperti  yang terlihat ketika masig mengawal sisi kiri pertahanan Spanyol di  Piala Dunia 2010 yang lalu. Musim lalu saja ia melempem bersama Benfica  di kompetisi liga Portugal.
Glen Loovens (Zaragoza)
Performa Glen Loovens sudah jauh menurun di bandingkan dengan tiga tahun  silam ketika dia masih di panggil ke tim nasional Belanda. Perjudian  besar di lakukan oleh Real Zaragoza dengan membelinya dari Glasgow  Celtic.
Youssef El Arabi (Granada)
Membeli pemain seharga 4,5 juta euro jelas bukan angka yang kecil bagi  tim sekelas Granada. Sungguh sayang biaya sebesar itu harus di keluarkan  untuk mendatangkan pemain seperti Youssef el Arabi. Eks pemain Al Hilal  yang justru tampil buruk di laga debutnya kontra Sevilla.
SERIE A -Italia-
Calon Terbaik :
Riccardo Montolivo (AC Milan)
Pemain gratisan yang habis ikatan kerjanya dengan klub terdahulu,  Fiorentina, di perkirakan akan mengikuti jejak sukses transfer minimalis  AC Milan di musim lalu ketika mendatangkan Antonio Nocerino. Datang  tanpa harga namun berpeluang memiliki peran penting di sektor tengah  permainan skuad asuhan Massimiliano Allegri.
Antonio Cassano (Inter Milan)
Inter Milan tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun untuk mendatangkan  sang pemain ini, bahkan mereka mendapatkan 7 juta euro saat merekrutnya  dari rival sekota, AC Milan. Bermain di klub idolanya dan dalam sistem  permainan yang tepat, Cassano siap untuk meledak.
Alberto Aquilani (Fiorentina)
Usai sudah kisah mengembara Aquilani selama tiga tahun terakhir ketika  harus berpindah-pindah klub setiap tahunnya setelah Fiorentina   mengontraknya selama tiga tahun dari tim asal Inggris, Liverpool. Dia  boleh jadi akan membayar kepercayaan atas transfer senilai 2 juta euro  yang di keluarkan oleh Fiorentina.
Calon Terburuk :
Mauricio Isla (Juventus)
Memiliki komposisi lini tengah terbaik di Italia, sungguh di sayangkan  jika Juventus mengeluarkan dana hingga 9,4 juta euro untuk mendatangkan  Mauricio Isla dari Udinese. Meski sang pemain memegang peran kunci di  klub sebelumnya, namun di prediksi sangat sulit untuk merebut satu  tempat di lini tengah dari tangan trio Andrea Pirlo - Claudio Marchisio -  Arturo Vidal.
Ante Vukusic (Pascera)
Pascera memecahkan rekor transfernya ketiak mendatangkan penyerang yang  masih berusia 21 tahun. Biaya sebesar 3,8 juta euro untuk Ante Vukusic  terlihat semakin tidak pantas ketika melihat partai debutnya di pekan  kedua liga Serie A. Bermain selama 45 menit, Vukusic hanya membuat satu shoot on target dan akurasi passing hanya 60%.
Paulo Dybala (Palermo)
Masih berusia muda, 18 tahun, namun memegang beban sebagai salah satu  tranfer termahal di Serie A. Itulah beban yang di sandang oleh Paulo  Dybala ketika di datangkan oleh Palermo dengan mahar 11,9 juta euro. Di  lihat dari segi umur, sang pemain lebih tepat di jadikan investasi  jangka panjang, di bandingkan untuk langsung menjadi bintang di musim  pertamanya.
ENGLISH PREMIER LEAGUE -Inggris-
Calon terbaik :
Hugo Lloris (Tottenham)
Langsung menjadi kiper reguler yang sukses. Tidak perlu menunggu waktu  lama bagi kapten tim nasional Prancis ini, pemain berusia 25 tahun ini  akan berada di bawah mistar Spurs karena saingan lainnya sudah uzur.  Kualitas teknik dan kepemimpinan Lloris tidak perlu di pertanyakan lagi.
Gazton Ramirez (Southampton)
Suton jadi baru lonjatannya menuju klub elit. Dengan kapasitasnya  sebagai pemain saya serba guna di Bologna dan tim nasional Uruguay,  Suton sungguh beruntung bisa mendapatkan Gazton Ramirez. Skema melebar  yang biasa di terapkan oleh Suton sangat pas bagi winger cepat sekelas  dirinya.
Calon terburuk :
Dimitar Berbatov (Fulham)
Tidak punya peluang bangkit di Fulham. Jangankan Berba yang telah  berusia 31 tahun, Pavel Pogrebnyak saja yang berusia lebih mudah sulit  untuk masuk skema permainan Martin Jol meski striker asal Rusia tersebut  lumayan produktif. Meski Jol dahulu bisa memaksimalkan Berba di Spurs,  sekarang situasinya berbeda.
Javi Garcia (Manchester City)
Sulit beradaptasi di lini tengah Manchester City. Hanya Yaya Toure  pemain jangkar yang produktif. Figur Jack Rodwell murni sebagai  penyeimbang tim. Javi Garcia yang berusia lebih muda dari Yaya Toure  meski memiliki tipe permainan yang sama, tapi Garcia tidak ditunjang  fisik yang cukup kokoh. Ia pun cenderung lamban dalam membagi bola.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar