SILAM: KENANGAN LUKA

Bookmark and Share
SILAM: KENANGAN LUKA
Isbedy Stiawan ZS

jalan akan berakhir
di ujung sembilu
selesai mengiris kelamin
darah pun mencair
menggenapkan tubuhmu
memanggil-manggil ruhku
ayo, siapa berani berdusta
kau pasti kawin, beranak,
dan melunta-lunta
di sepanjang jalan
yang jauh dari tepi
dan ke taman sepi itu
(taman yang pernah melontar
sepasang kekasih
sehabis bercinta)
kita mengulang percintaan
lalu terlontar lagi
memanggul batu
mengelilingi kota
telanjang…

kita mengadu ayam
sebagai perjudian
tergelincir atau meniti
rambut dibelah tujuh
dan ke taman sepi itu
barangkali kita tak
akan sampai
tiada tanda. Juga suara air
yang hadir setiap waktu
dalam angan-angan
: barangkali kita mesti bikin
kelamin lain biar mati
lelaki dan perempuan
di taman ini
dikubur di sini!

2002/2003

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar